Halaman

Rabu, 11 Juli 2012

14:40

hello Mai Litel Notes.. How are you?? mudah-mudahan baik yah.. Selama ini gue memposting cerita-cerita masa lalu gue.. ada apa yah?? mungkin lagi panas-panasnya kali yah?? :D ini semua karena dia. :)
Oya, gue mau mempublish twitter gue (*Ga penting banget), @PutrantoSatrio .. Salah, bukan itu tapi gue ingin memberitahukan backsong blog gue yang baru.. coba aja deh lu pada dengerin.. :) Sambil baca-baca tulisan gue yang di bawah ini.. let's enjoy it ! :)

"One Million Smile For You !"
^.^

    Break ! Satu masalah percintaan yang belum gue ketahui. Karena apa? Ya, karena gue masih pertama kalinya pacaran dan ini adalah tambahan perbendaharaan kata gue tentang cinta. Dan ini gue alami dalam hubungan antara gue dan Novela. Setelah masalah LDR muncul masalah baru, yaitu break.
    Pada suatu malam, disaat gue sedang ingin tidur, dia sms gue.
    “Kamu lagi sakit ngga??” Dia menanyakannya kepada gue dan gue merasa diperhatikan banget.
    “Ngga kok, memangnya kenapa??”
    “Ohh.. Aku mau ngomong sesuatu.”
   
Gue sudah mulai penasaran dan bertanya-tanya dalam pikiran gue,dia mau membicarakan tentang apa, setelah gue bertanya mau ngomongin apaan, dia pun mengucapkan kata yang asing yang gue belum tahu apa artinya.
    “Kita break aja dulu yah “ Pinta dia kepada gue.
    “Maksudnya apa??” Gue bertanya pura-pura ngga tahu, padahal memang gue ngga tahu apa-apa tentang “break”.
    “Iya, kita pisah dulu sampai kita saling mengert perasaan masing-masing.” Dia menjelaskan dan gue mulai pusing dengan permintaan dia ini. Karena gue ngga mau meng-iya-kannya, gue langsung bertanya lagi.
    “Memangnya, kenapa?? Kok kamu minta break?”
    Sebelum dia menjelaskan semuanya, gue sempat nangis karena ini merupakan permasalahan yang rumit. Gue mikir, kalau kita break, belum tentu kita jadian (balikan) lagi. Belum tentu juga dia masih sayang sama gue atau ngga. Dan hari itu juga adalah hari dimana gue menangis untuk pertama kalinya gara-gara cinta.
    Kemudian dia pun mulai mencurahkan keluh kesahnya kepada gue. Dia merasa gue kurang perhatian lagi sama dia, dia juga merasa gue jarang banget main ke rumahnya dia dan dia minta gue untuk mendapatkan SIM (surat ijin memacari) dari orang tuanya. Gue bilang, OK gue siap untuk semuanya. Masalah perhatian, gue akan memperhatikan dia mulai dari sekarang. Masalah main ke rumah dia, kita udah setuju kalau seminggu atau dua minggu sekali gue main ke rumah dia atau ngepel (Ngapel !). Dan untuk yang urusan terakhir, gue Cuma menyiapkan kata-kata untuk berbicara dengan orang tuanya.
    Tetapi, dia malah mengintrogasi gue. Bagaimana kalau ditanya, kamu bisa apa aja untuk anak saya? Kamu bisa jagain anak saya ngga?? Kamu bisa ngga menyakiti anak saya ngga??
    Dalam hati gue, “gilee, dikira gue mau langsung ngawinin nih orang kali yak !” . Namun karena kasih sayang dan cinta gue kepada dia cukup besar,gue yakinkan dia untuk melakukan semua itu.
    Di malam minggu pertama gue dengan dia, gue ngapel ke rumahnya. Pertama kali ngapel juga, karena dia pacar pertama gue. Di rumah dia, gue yakinin lagi kalau gue bisa berubah, menjadi perhatian dan gue akan ngapel untuk melepas rasa rindu dan kangen kita berdua, tetapi untuk yang persyaratan terakhir, sewaktu gue bilang ke dia untuk berbicara dengan orang tuanya, dia bilang ngga usah. Yah, udah siap-siap begini, malah ngga jadi ! dalam hati, (Syukur ! Selamat dah gue ! hhehehhehe)
    Dan benar seperti janji gue, tiap malam minggu gue ngapel ke rumah dia. Setiap ngapel, dia selalu curhat, cerita dan segala macamnya, dia bercerita dengan senangnya, gue mendengarkan dengan senang juga walaupun sedikit mengantuk karena seperti mendengarkan dongeng putrid dayung. Ya seperti biasa, dia bercerita 75 % dan gue hanya 25 %. Kemudian, setiap ngapel juga gue ngga akan haus karena gue diberikan minum sama nyokapnya, gue juga senang banget. :)
    Gue mulai ngapel dari jam 7 sampai jam 10 malam dan setelah itu gue pulang. Setiap pulang gue ngga lupa pamit sama orang tuanya. Dan itu menjadi pertemuan rutin setiap minggunya walaupun gue kadang-kadang ngga bisa karena ada urusan lain. Pertemuan 3 jam dalam seminggu ini cukup untuk melepaskan kerinduan kita berdua selama LDR (beda sekolah doang). 
---Break---Break---Break---Break---Break---Break---Break---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar