hello Mai Litel Notes.. How are you?? mudah-mudahan baik yah.. Selama ini gue memposting cerita-cerita masa lalu gue.. ada apa yah?? mungkin lagi panas-panasnya kali yah?? :D ini semua karena dia. :)
Oya, gue mau mempublish twitter gue (*Ga penting banget), @PutrantoSatrio .. Salah, bukan itu tapi gue ingin memberitahukan backsong blog gue yang baru.. coba aja deh lu pada dengerin.. :) Sambil baca-baca tulisan gue yang di bawah ini.. let's enjoy it ! :)
"One Million Smile For You !"
^.^
Break ! Satu masalah percintaan yang belum gue ketahui.
Karena apa? Ya, karena gue masih pertama kalinya pacaran dan ini adalah
tambahan perbendaharaan kata gue tentang cinta. Dan ini gue alami dalam
hubungan antara gue dan Novela. Setelah masalah LDR muncul masalah
baru, yaitu break.
Pada suatu malam, disaat gue sedang ingin tidur, dia sms gue.
“Kamu lagi sakit ngga??” Dia menanyakannya kepada gue dan gue merasa diperhatikan banget.
“Ngga kok, memangnya kenapa??”
“Ohh.. Aku mau ngomong sesuatu.”
“Kita break aja dulu yah “ Pinta dia kepada gue.
“Maksudnya apa??” Gue bertanya pura-pura ngga tahu, padahal memang gue ngga tahu apa-apa tentang “break”.
“Iya, kita pisah dulu sampai kita saling mengert perasaan
masing-masing.” Dia menjelaskan dan gue mulai pusing dengan permintaan
dia ini. Karena gue ngga mau meng-iya-kannya, gue langsung bertanya
lagi.
“Memangnya, kenapa?? Kok kamu minta break?”
Sebelum dia menjelaskan semuanya, gue sempat nangis karena ini merupakan
permasalahan yang rumit. Gue mikir, kalau kita break, belum tentu kita
jadian (balikan) lagi. Belum tentu juga dia masih sayang sama gue atau
ngga. Dan hari itu juga adalah hari dimana gue menangis untuk pertama
kalinya gara-gara cinta.
Kemudian dia pun mulai mencurahkan
keluh kesahnya kepada gue. Dia merasa gue kurang perhatian lagi sama
dia, dia juga merasa gue jarang banget main ke rumahnya dia dan dia
minta gue untuk mendapatkan SIM (surat ijin memacari) dari orang tuanya.
Gue bilang, OK gue siap untuk semuanya. Masalah perhatian, gue akan
memperhatikan dia mulai dari sekarang. Masalah main ke rumah dia, kita
udah setuju kalau seminggu atau dua minggu sekali gue main ke rumah dia
atau ngepel (Ngapel !). Dan untuk yang urusan terakhir, gue Cuma
menyiapkan kata-kata untuk berbicara dengan orang tuanya.
Tetapi, dia malah mengintrogasi gue. Bagaimana kalau ditanya, kamu bisa
apa aja untuk anak saya? Kamu bisa jagain anak saya ngga?? Kamu bisa
ngga menyakiti anak saya ngga??
Dalam hati gue, “gilee, dikira
gue mau langsung ngawinin nih orang kali yak !” . Namun karena kasih
sayang dan cinta gue kepada dia cukup besar,gue yakinkan dia untuk
melakukan semua itu.
Di malam minggu pertama gue dengan dia,
gue ngapel ke rumahnya. Pertama kali ngapel juga, karena dia pacar
pertama gue. Di rumah dia, gue yakinin lagi kalau gue bisa berubah,
menjadi perhatian dan gue akan ngapel untuk melepas rasa rindu dan
kangen kita berdua, tetapi untuk yang persyaratan terakhir, sewaktu gue
bilang ke dia untuk berbicara dengan orang tuanya, dia bilang ngga usah.
Yah, udah siap-siap begini, malah ngga jadi ! dalam hati, (Syukur !
Selamat dah gue ! hhehehhehe)
Dan benar seperti janji gue,
tiap malam minggu gue ngapel ke rumah dia. Setiap ngapel, dia selalu
curhat, cerita dan segala macamnya, dia bercerita dengan senangnya, gue
mendengarkan dengan senang juga walaupun sedikit mengantuk karena
seperti mendengarkan dongeng putrid dayung. Ya seperti biasa, dia
bercerita 75 % dan gue hanya 25 %. Kemudian, setiap ngapel juga gue ngga
akan haus karena gue diberikan minum sama nyokapnya, gue juga senang
banget. :)
Gue mulai ngapel dari jam 7 sampai jam 10 malam dan
setelah itu gue pulang. Setiap pulang gue ngga lupa pamit sama orang
tuanya. Dan itu menjadi pertemuan rutin setiap minggunya walaupun gue
kadang-kadang ngga bisa karena ada urusan lain. Pertemuan 3 jam dalam
seminggu ini cukup untuk melepaskan kerinduan kita berdua selama LDR (beda sekolah doang).
---Break---Break---Break---Break---Break---Break---Break---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar