Halaman

Selasa, 07 Februari 2012

My First Love

 
Guten Nacht PLN (Pembaca Litel Notes) setia gue.. emang ada yah?? kalo ada, comment dong sekali-kali.. *Mimpi.ko.it Oke, kali ini gue akan sedikit bercerita tentang masa percintaan gue pada saat masih SMP. Gue ingin menceritakan tentang "My first love". Namun sekarang dia sudah menjadi teman BBS (biasa-biasa saja). Dan cerita ini pun  hanya sebagai hiburan semata, mohon maaf bila ada pihak yang merasa tersakiti, karena ini bukan maksud gue untuk menyakiti anda. Lagian ini hanya cerita masa lalu gue kok, bukan masa depan ataupun harapan gue. So, nikmatin aja cerita ini hanya untuk penghilang BT kalian. OK ! ingat ! Just for ngilangin BT. Terima kasih..



Acara Natal  SMPN 03 Tambun Selatan pun tiba, saat itu gue menjadi wakil ketua panitia Natal 2008 dan gue mempersiapkan untuk menyampaikan kata sambutan menggantikan ketua panitia yang sedang menjadi MC. Pada sesi “malam kudus”, semua lampu dimatikan dan perwakilan dari panitia, orang tua, perwakilan per angkatan membawa lilin ke depan.
Gue menjadi perwakilan panitia, bokap gue menjadi perwakilan orang tua, dan Novela temen sekelas gue menjadi perwakilan kelas 9. Di samping kanan gue ada bokap gue dan di samping kiri gue ada Novela. Gue ngga tahu asalnya darimana, jantung gue berdebar-debar seperti ini. Mungkin karena ada seorang cewe idaman gue di samping gue. Dan sesi “malam kudus” pun selesai, acara dilanjutkan kembali sesuai dengan susunan acara yang lain. 
Di akhir susunan acara, ada sesi kata sambutan dari guru, perwakilan orang tua dan perwakilan panitia, yaitu gue. Gila, gue grogi banget. Kali ini grogi tingkat 5. Gue udah mempersiapkan kata-kata untuk kata sambutan, dan gue juga sudah menyiapkan contekan, biasa anak sekolah kalau ngga nyontek dibilang ngga “gahoeeelll”. Tapi gue ngga PD, semua orang yang sudah memberikan kata sambutannya, tanpa membawa contekan sama sekali.
Dan pada saat gue naik panggung, gue ngga berani mengeluarkan contekan dan hanya berusaha menghafal semua kata-kata yang gue ingat. Ngga sampai tiga menit kata sambutan dari gue, gue tutup kata sambutan gue. Dan gue mulai merasa lega.
Keesokan harinya, gue baru bangun tidur dan ngga tahu kenapa gue teringat sama Novela. Gue ngambil HP dan meminta nomor Novela ke Novia. Beruntung banget gue punya nomor dan teman seperti Novia, karena dia sudah membantu gue dalam mencari jodoh. Asiiikk . Dikasihlah gue nomor Novela.
Pertama kali gue sms dia, gue isengin dia. Biarin, biar gue ngga salting (salah tingkah). Gue bikin dia penasaran dan akhirnya gue kasih tahu. Setelah itu, gue sms-an terus sama dia.
Jujur, gue sms-an pakai itu nomor CDMA. Ludes terus duit gue, mahal banget. Jadi setiap pulsa sudah mau habis, gue bilang saja sudah mau tidur, dan gengsi tingkat tinggi gue muncul kembali ! :D
Saat pembagian rapot, gue pura-pura cuek sama dia. Eh, tiba-tiba dia duluan yang manggil gue dan kita pun bersalaman. Setelah itu, bokap gue dan nyokapnya dia duduk bersebelahan. Kayaknya jodoh nih, pikir gue. Senyum-senyum sambil ngupil.
Malam harinya gue sms-an lagi sama dia, dan dia menanyakan sesuatu banget sama gue.
“Sat, lu yakin nih ga ada yg marah kalo kita sms-an??” Tanya Novela.
“Ga ada, emang knapa??” Gue pun membalas.
“Yakin?? Trus yg di 9.7 itu ga marah??” Dia membalas lagi.
“Owh.. si Tamy.. gue sama dia ga ada apa2 kok.. Kok lu tau??” Gue balas
“Iya lah, kan gue sering ngeliat lu berduaan.”
Haduh, gue tidak menyangka hubungan gue yang hanya sebagai teman dekat dengan Tamy bisa masuk infotaiment. Ckckckck.
Oya, gue dan Novela mempunyai panggilan juga, kayak gue sama Tamy. Gue manggil Novela itu “Ad” atau adik, dan dia manggil gue “kk” atau kakak. Kenapa?? Karena gue lebih tua daripada dia. Dan dari situ kita berdua semakin akrab. Gue curhat sama dia, dia juga curhat sama gue, yang menjadi suatu kebenaran (kebetulan) adalah pada waktu itu, dia juga pas banget lagi jomblo. “Kesempatan emas nih” , kata gue dalam hati. Pendekatan gue dan dia sangat  aneh. Beginilah keanehan pendekatan gue dan dia, jadi kalau di kelas itu, gue sama dia jarang banget ngobrol atau cerita-cerita, kalau cerita hanya melalui sms. Sifat pemalu gue masih ada. Dan masa-masa pendekatan gue dengan dia menggunakan system pendekatan melalui SMS, maklum jaman sudah semakin canggih (*alasan : malu-malu kucing ! J)
Disaat musim hujan datang, dan rumah gue dihadiri oleh kerumunan air, tidak ada yang bisa menghentikan itu semua,  hingga datang sang matahari dan air pun mulai surut. Gue terpaksa ngga masuk sekolah. Keesokan harinya, gue masuk sekolah. Seperti anak SMP lainnya yang sedang falling in love, gue mulai bercanda-canda dengan dia. Gue menginjak kaki dia dengan sandal, dia balas menginjak kaki gue dengan kaki bapaknya. Ampuuunn !  
Oya, pernah suatu hari, gue me-request lagu di salah satu stasiun radio lokal. Backsong lagu gue dan dia adalah “Tercipta untukku” UNGU,  dan gue pun merequest-nya via sms. Walaupun gue merequestnya tanpa identitas yang jelas, tetapi lagu “Tercipta Untukku” berkumandang di radio tersebut dan semoga dia bisa mendengarkannya J
 Masa pendekatan gue waktu itu sekitar dua bulan, gue dan dia pun jadian. Tapi ada kejadian yang unik selama kita pdkt. Dimana sewaktu di pertengahan jalan, gue sempet menghilangkan niat gue untuk nembak dia (punya pacar pertama). Gue bilang sama dia, kayaknya gue mau fokus dulu deh sama Ujian Nasional (*Padahal gue takut ditolak itu ! ).
 Eh, pas malam harinya, sewaktu kita lagi sms-an.
“Ka,ad pgn ju2r dch” sms dia
“ju2r pa??” sms gue
“sebenernya kalo kk jadi nembak ade, ade pasti terima kok !” sms dia
Gue sedikit shock dan kaget. Gue tanya kenapa bisa mau menerima gue yang terlalu cakep (*ngibul) ini. Dia bilang, karena gue sudah mau berjanji ngga akan nyakitin hatinya dia dan akan selalu menjaga dia J . Jeng ! Jeng ! jeng ! Hati gue bernada gembira dan tidak menyangka dia bisa menerima gue kalau saja gue minta dia untuk jadi pacar gue.
Gue pun meminta “kesempatan yang kedua”, tetapi dia menolak dan kita pun mulai beregosiasi. Setelah mencapai kata mufakat, dia pun memberikan kesempatan yang kedua. Kata dia sih, dia ngga pernah memberikan seseorang kesempatan kedua setelah orang tersebut melakukan kesalahan dan gue adalah orang yang berkaki bunting alias beruntung.
Ternyata sebelum gue nembak dia, kepercayaan diri gue naik level karena sudah tau jawabannya bahwa gue akan diterima. Tepat malam hari , 05 Februari 2009, gue sms dia, “de, besok kakak mau ngomong sesuatu ya J”. Dia pun menyetujuinya. Malam harinya, gue selalu mengulang-ulang persiapan kata-kata gue untuk nembak dia. Dari mulai, “Mau ga jadi pacar kakak??”, “mau ga jadi pacar gue??”, “Oya, lu kan sudah tahu kalo gue suka sama lu.. hmmm.. lu mau ga jadi pacar gue??” Dan kata-kata terakhirlah yang gue pake.
06 Februari 2009, sewaktu pulang sekolah. Gue meminta dia untuk menunggu gue di tangga. Jujur, disini gue gatau mau ngapain. Malah pas banget pulng sekolah, masih ramai. Gue dan dia pun berdiri di dekat tangga (*Bersiap-siap mau lompat !). Ini merupakan fenomena bersejarah dalam hidup gue, di saat baru pertama kalinya gue mengatakan cinta kepada seorang wanita dan ini akan selalu terekam dalam memori hidupku.
Dia pun bertanya,’’ Mau ngomong apaan??”
Gue, “ hmmm.., lu kan udah tau kalo gue suka sama lu.. hmmm.. lu mau ga jadi pacar gue??”
Sedikit lama dia menjawab, menunggu keadaan sepi dan..
“iya, mau kok” Jawabnya
“Serius??” Gue bertanya-tanya
“Iya.. :)  “ Dia pun langsung turun tangga dengan tersipu-sipu malu, dan gue bahagia berat !
Dan inilah dia, my first love is novela. Gue bersyukur banget bisa dikasih pasangan sama Tuhan, walaupun dengan muka yang sangat nge-pas banget atau di bawah standar mobil (kaga ada !) tapi ternyata Tuhan memiliki jalan sendiri untuk makhluk seperti gue.   Karena semua adalah kehendak-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar