Halaman

Rabu, 19 Oktober 2011

Apakah Kematian Itu Menakutkan???


Memang benar, hal yang paling menakutkan dalam kehidupan ini adalah kematian. Karena kematian dianggap sebagai akhir dari kehidupan kita di dunia. Tetapi kematian mungkin menakutkan hanya bagi orang yang merasa berdosa, namun bagi orang yang beriman, mereka pasti siap untuk menghadapi kematian. Kematian juga tidak hanya menakutkan bagi orang yang menghadapinya, tetapi orang-orang di sekitarnya yang melihat kematian tersebut. Mereka merasa sedih karena kehilangan, dan  kesedihan itulah yang menjadi buah perasaan dari kematian yang tidak akan pernah bisa dihindarkan.
Saya memiliki dua cerita tentang kematian yang bermakna dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.Cerita yang dimana bisa menjadi awal pemikiran saya untuk menulis sebuah makna dari potret kematian ini. Cerita pertama saya, saat saya sedang tidur dan mengalami bunga tidur atau mimpi.
“Dimana pada sore hari, di saat saya pulang sekolah. Saya melihat ibu saya dalam keadaan terbujur kaku di atas kasur putih, serupa dengan tempat tidur di  rumah sakit. Saya mendekap tangannya dan tubuhnya terasa sangat dingin sekali, sedingin batu es. Saya pun menjauh darinya dan menangis dengan suara lantang, berharap ada orang yang mau membantuku. Kemudian saya keluar dan membawanya ke rumah sakit. Kejadian ini memiliki latar tempat yang tiada beda dengan latar tempat rumah saya yang menjadikan mimpi ini terlihat nyata. Keesokan harinya. Saya terkejut melihat ibu saya yang sedang asik membaca koran dan duduk santai dengan senyumnya yang manis menatap saya. Perasaan tak percaya dan takut pun menghampiri saya. Perlahan saya mendekatinya dan bertanya, “Ibu, bukannya kemarin ibu sudah meninggal?”. “Mamah sehat kok, nak” Jawabnya dengan senyum. Dan saya pun memeluknya.
24 jam berlalu, saya pulang sekolah dan melihat ibu saya seperti keadaan di hari pertama. Tetapi sekarang berada di dekat dapur yang gelap dan sangat sepi sekali, saya pun sangat tak percaya, saya menangis lagi. Ini terjadi untuk kedua kalinya dan masih dalam latar yang seperti kenyataan .Kemudian saya memanggil orang untuk membantu saya membawakannya ke rumah sakit.”
Walaupun cerita itu hanya mimpi. Tetapi kita dapat merasakan bagaimana kehilangan orang yang mencintai kita dan yang kita cintai, yaitu ibu kita. Ibu yang sudah membesarkan kita, tiba-tiba pergi begitu saja. Dan untungnya, ini hanya mimpi, saya tidak tahu harus bagaimana jika ini menjadi kenyataan.
Kesedihan memang pasti terjadi bilamana ada orang tercinta kita meninggal. Saya pun mengakuinya bahwa itu tidak bisa dihindari. Air mata yang keluar tidak dapat berhenti. Seperti cerita kedua saya ini.
“Cerita ini nyata, pada waktu itu, di tengah malam natal,  saya terbangun melihat sms dari teman saya. Saya mengira ini hanyalah sms konyol dan bersifat menghibur. Tetapi, setelah saya baca dengan seksama, mata saya mulai meneteskan air mata tanpa saya sadari. Saya terkejut sekali mendengar teman OSIS saya meninggal,alm. Dwi Anggita Putri. Padahal dia itu sangat dekat dengan saya. Dia sebagai Sekertaris OSIS dan saya wakilnya. Meninggalnya karena sakit, dan sebelum dia sakit, kita berdua selalu sms-an. Dimana saat dia sedang belajar dan jarang makan, hingga sakit. Tujuh hari lebih dia berada di rumah sakit. Dan untungnya, saya masih bisa melihat senyumnya saat saya menjenguknya. Tetapi, tidak disangka dia pergi dengan cepat. Saya pun menangis. “
Kedua cerita tersebut, adalah pengalaman bermakna saya dalam kehidupan ini. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari sebuah kematian. Yang pertama, kita semua bisa belajar bagaimana menghargai orang yang mencintai dan yang kita cintai. Janganlah kita membuat mereka menjadi menangis selama hidupnya, tetapi buatlah mereka tersenyum seindah pelangi. Karena, saya yakin bila nanti mereka meninggal, orang yang sangat menyesal adalah kita ! Karena kita belum bisa membuatnya tersenyum. Oleh karena itu, belajarlah untuk membuat banya orang tersenyum. Jika sudah seperti itu, apabila kita yang terlebih dahulu menghadapi kematian, kita pasti akan senang karena sudah membuat mereka tersenyum. Lakukanlah, sebelum terlambat !
Yang kedua, jika kita melihat kematian, alangkah baiknya kita bertobat sebelum telat. Karena, bila orang yang sadar melihat kematian dan menyadari bahwa kematian itu bisa datang kapan saja serta kita pun tidak tahu kapan itu terjadi, dia harus segera bertobat dan banyak-banyaklah berbuat kebaikan. “Kasihilah sesamamu manusia, seperti kamu mengasihi dirimu sendiri”. Dari pesan itu. kita dituntut untuk mengasihi saudara-saudara kita yang lain. Dan bila itu terjadi, saya yakin dan jamin kalau bangsa dan negara ini akan terhindar dari kejahatan yang sekarang ini semakin marak terjadi dan akan menjadi bangsa yang aman dan tentram. Mungkin memang kiamat sudah semakin dekat. Kita semua tahu, bahwa banyak film-film yang mengingatkan kita akan kiamat, mengingatkan kita pada hari akhir. Contoh, “Kiamat Sudah Dekat”, “2012”, “The Day After Tomorrow” , dan sebagainya yang berhubungan dengan kiamat atau gambaran sebagai akhir dari semuanya, dimana kita semua akan mati. Tetapi akankah kita semua sadar akan itu?? Dan akankah banyak orang yang akan  bertobat setelah menonton film itu?? Serta akankah, orang yang berbuat kebaikan akan bertambah karena film itu?? Mungkin film itu hanya sebagai hiburan semata bagi para penonton. Tetapi kita renungkan saja di dalam diri kita masing-masing, apa arti dari semua itu. Dan ingat, kita semua ini hanya manusia yang tidak sempurna, dan pasti akan menghadapi kematian hanya tak tau kapan, dimana dan bagaimana kematian itu terjadi.
Makna yang ketiga adalah jangan takut menghadapi kematian. Mungkin akan timbul pertanyaan, kenapa saya bilang, Jangan Takut Menghadapi Kematian?? Iya, itu adalah pesan yang saya ingin sampaikan kepada kalian semua. Karena, seperti yang saya katakan di awal, orang beriman itu tidak akan takut menghadapi kematian. Orang yang percaya bahwa adanya Tuhan dan orang itu akan  selalu melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, mereka adalah orang beriman.
Bila kita sudah melakukan dua hal diatas, kita sering membuat orang tersenyum dan bertobat serta selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka kita tidak harus takut untuk menghadapi kematian. Kematian itu terasa menakutkan karena kita memang masih banyak dosa atau kesalahan yang pernah kita perbuat kepada orang lain.
Ingatlah, kematian tidak harus ditakuti, karena tidak ada yang abadi di dunia ini, tetapi keabadian ada di dunia akhirat. Dimana dunia itu ada setelah kita semua melewati kematian. Jadi, fenomena kematian itu bukanlah akhir dari segalanya, bukan juga hal yang harus ditangisi, dan bukan juga hal yang menakutkan. Tetapi fenomena kematian itu adalah hal dimana kita harus bisa merubah diri kita menjadi lebih baik, menjadi baru sehingga kita sudah siap menghadapi kematian. Jadikan sebuah fenomena kematian itu menjadi hal yang bermakna bagi kita yang msaih memiliki kehidupan. Apakah anda masih takut untuk menghadapi kematian??
                                                                                                            Satrio Putranto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar