Melanjutkan cerita "Sepenggal kehidupan Cintaku ^.^" . Untuk cerita ini, sumpah gue pasti malu banget kalau sampe orangnya sendiri yang baca :D tapi gapapalah, itu kan masa lahlu ! :D langsung aja deh.. Ceki bro !!
Lanjut ke Cinta Monyet gue yang kedua ada Kristin. Kelas 4 SD, gue mulai tertarik dengan cewe ini. Karena namanya yang hampir mirip dengan Tya, yaitu Natalia Siska Kristiani. Gue mulai memperhatikannya. Dan, rasa suka pun menghampiri gue. Gue suka sama dia, sampai pada saat gue duduk semeja sama dia, jantung gue berdetak. Mungkin kalau ga berdetak, gue ga akan hidup kali ya.
Pensil. Yak, itu yang harus kalian siapkan pada saat pelajaran menggambar, karena apa?? Karena kalau kita tidak membawa pensil, saya yakin gambar kalian pasti akan amburadul . Belajar dari pengalaman, masih di saat gue duduk sebangku dengan Kristin dan pada saat pelajaran menggambar. Buku gambar, OK ! Penghapus, OK ! Penggaris, OK ! dan pensil, KO ! Gue ga bawa pensil, ada jug ague pulpen. Mau minjem ke dia juga, gue tengsin . Yaudah, terpaksalah gue pake pulpen dan….
“Tidak ada yang boleh pake pulpen ! Semua harus memakai pensil !” Tegas guru gue. Oh, tidak. Dan terpaksa gue harus meminjam kepadanya sebuah pensil yang bisa gue pake untuk menggambar. Satu, dua, tiga..
“Eh, pinjem pensil dong..gu..gue ga bawa pensil nih” Gue gugup
“Ga ada..” Jawab dia dengan jutek.
Gue sempoyongan nyari pensil, mau beli kaga ada duit. Gue Tanya yang lain juga pada bawa cuma satu. Hah, pada kere kalian semua. Gue pun kembali mengemis kepada Kristin dengan memasang muka gue yang kusut dan memelas pucat pasi.
“Eh, yakin loe ga ada pensil lagi?? Gue pinjem dong “ pint ague
“ Ada sih, tapi belum diraut.” Jawabnya
“Yaudah, gapapa kok.. Gue punya rautan.” Kata gue dengan sombong. (*baru punya rautan aja sombong). Tetteretetetttt !! Satrio Putranto mempunyai sebuah pensil untuk menggambar ! Gaya gue bak Shun Go Kong sehabis mendapatkan kitab suci di gunung Krakatau. Gue pun mulai menggambar orang dengan kuda lumping di atasnya. Eh, kebalik, menggambar kuda lumping dengan orang diatasnya. Sampai bel istirahat berdering, gue pun udah selesai menggambarnya. Gue pun keluar untuk jajan.
Selesai istirahat gue berniat untuk memperbaiki dan memodifikasi gambar gue yang kira-kira sedikit memiliki kesalahan. Kepanikan mulai terjadi, pensil Kristin yang seharusnya ada di dalam buku gambar gue, ga ada. Pas gue liat ke arah tempat pensilnya, ternyata masa peminjaman pensil tersebut sudah kadaluarsa dan tidak bisa dipinjam lagi. Malah gambar muka kuda lumping gue ada yang salah, mau minjem lagi kaga enak, yaudah gue mulai mengeluarkan pulpen dan penghapus gue. Gambar muka kuda lumpingnya gue hapus di bagian mulut sampai leher. Dan dengan berani gue modif itu muka dengan pulpen. Alhasil, GATOT ! Muka kuda lumping gue jadi penyok. Untungnya orang yang naikin kuda lumpingnya ga marah gara-gara kuda lumpingnya gue penyokin. Dan lebih beruntung lagi, kuda lumpingnya ga ngadu ke orang tuanya kalo wajahnya udah gue penyokin. Dan gue juga ga bawa kuda lumping itu ke rumah sakit, karena memang gue ga ada duit buat biayain. Maaf ya kuda lumping. Dan kuda lumping itu gue bawa aja ke meja guru.
Oya, ada 3 hal kenapa gue suka sama Kristin dan Tya. Pertama, karena mereka seorang cewe. Kedua karena mereka satu iman sama gue. Dan ketiga karena mereka adalah tipe wanita idaman gue, tipe 54 dengan panjang 9 meter dan lebar 6 meter. Selama gue suka sama Kristin, gue juga ga berani mengungkapkan isi hati gue. Dan rasa itu pun hilang begitu saja setelah gue lulus dan masuk Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tambun Selatan. Walaupun gue sempet cerita ke temen semeja gue, si eferus. Kalo gue suksa sama Kristin dan dia juga curcol ala bocah, kalo dia juga lagi suka sama cewe, dan namanya Lelianti. Kita berdua pun saling menjaga rahasia satu sama lain. Itulah CM kedua gue, CM yang gue maksud bukan sepasang manusia yang berlainan jenis yang saling jatuh cinta, tapi disini hanya perasaan suka.
"Sebuah Rahasia Yang Tertebak Adalah Hasil Dari Pemikiran Bodoh !"
Mungkin anda bingung dengan kata-kata ini?? maksudnya adalah orang yang merahasiakan sesuatu tetapi rahasia tersebut sudah diketahui oleh orangnya, maka orang yang merahasiakan tersebut adalah orang yang bodoh.
Created By : Satrio Putranto (30031994)